Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pintar Memilih Teman dalam Menuntut Ilmu, Harus!

Pintar memilih teman dalam menuntut ilmu sama halnya dengan pintar dalam memilih hp.
Pintar Memilih Kawan dalam Belajar

Assalamu’alaikum Warahmatullah Wabarakatuh. Alhamdulillah, kali ini saya berkesempatan untuk menulis lagi, setelah sepekan yang lalu tidak menulis. Kali ini, saya akan berbagi tips bagaimana caranya memilih kawan yang baik di masa menuntut ilmu. Silahkan disimak ya, sob! 😊


Pintar memilih teman layaknya memilih HP yang akan dibeli

Sobat punya HP? Rasanya pertanyaan ini sangat aneh untuk ditanyakan. Siapa sih zaman sekarang yang tak punya perangkat yang satu ini? Nah, ketika sobat ingin memiliki sebuah smartphone, jauh-jauh hari sobat sudah mengulik spesifikasinya di artikel web, blog, maupun video reviewer. Sobat memilih dengan betul-betul teliti agar dapat memiliki HP idaman terbaik di kelas harga yang sobat miliki budgetnya.

Pintar ilmu, harus. Pintar memilih kawan, WAJIB!

Nah, begitu pula dalam hal belajar, sob. Kita harus pintar-pintar memilih teman. Apa sih sebabnya memilih kawan baik? Sebab, kawan yang baik dapat membawa kita kepada semangat dalam belajar. Kawan yang baik dapat menjadikan kita termotivasi untuk menjadi pelajar yang terbaik.

Sobat tak perlu bingung! Ini kriteria kawan baik yang diberikan oleh Imam Az-Zarnuji:

وَأَمَّا اخْتِيَارُ الشَّرِيكِ فَيَنْبَغِي أَنْ يَخْتَارَ الْمُجِدَّ وَالْوَرِعَ[1] وَصَاحِبَ الطَّبْعِ الْمُسْتَقِيمِ وَالْمُتَفَهِّمِ

  1. Tekun dalam belajar,
  2. Bersifat wara’ (menjauhi diri dari perbuatan haram),
  3. Terbiasa istiqamah dalam amal shalih, dan
  4. Paham akan ilmu.

Itu kalau kawan yang baik, yang harus kita dekati. Lalu bagaimana dengan kawan yang buruk? Bagai memberi sambal di dalam secangkir teh. Mana enak rasanya? :D Bercanda... Sebaliknya dong, kawan buruk harus dijauhi. Kriterianya singkat saja:

وَيَفِرَّ مِنَ الْكَسْلَانِ وَالْمُعَطِّلِ وَالْمِكْثَارِ وَالْمُفْسِدِ وَالْفَتَّانِ

  1. Bersifat pemalas,
  2. Gemar bolos belajar,
  3. Banyak bicara sia-sia, yang tidak perlu,
  4. Suka merusak, dan
  5. Gemar menyebar fitnah.

Seberapa besar sih pengaruh teman bagi kehidupan kita?

Besar! Besar sekali pengaruh teman dalam kehidupan kita, lho. Berapa banyak kasus kejahatan di kalangan remaja yang pernah kita dengar. Bisa jadi karena kurangnya perhatian mereka terhadap cara memilih kawan. Dilansir dari Tribun Jateng, hasil survei yang dilakukan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) pusat, dan diterima Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan (KBPP), cukup mengejutkan.

“Hasil survei menyebutkan sebanyak sekitar 72 persen perilaku anak remaja ternyata dipengaruhi oleh teman sebayanya. Jadi, perilaku anak tersebut akan buruk atau baik, tergantung pada pengaruh yang disampaikan baik secara lisan maupun tulisan oleh teman sebayanya,” ujar Kepala BKPP Kab Semarang, Senin (21/3/2016).

Kepribadian kita, “transferan” dari kepribadian teman

Kita sudah mengetahui fakta dari hasil survei tadi, sobat. Sangat besar sekali ya pengaruh teman. Tanpa disadari, kepribadian kita adalah kepribadian teman dekat kita. Bagus sekali perkataan seorang penyair ini,

عَنِ الْمَرْءِ لَا تَسْأَلْ وَأَبْصِرْ قَرِينَهُ
فَإِنَّ الْقَرِينَ بِالْمُقَـارَنِ يَقْتَـدِي
فَإِنْ كَانَ ذَا شَـرٍّ فَجَنِّـبْهُ سُـرْعَةً
وَإِنْ كَانَ ذَا خَيْرٍ فَقَارِنْهُ تَهْتَدِي
Jangan bertanya tentang kelakuan seseorang! Tapi lihatlah siapa temannya.
Karena orang itu biasanya mengikuti kebiasaan temannya.
Kalau temanmu bersifat buruk, jauhilah segera!
Kalau temanmu bersifat baik, bertemanlah dengannya! Niscaya engkau mendapat petunjuk.

Manfaat berkawan dengan orang baik

Sobat, dalam kehidupan dunia saja orang itu bisa menjadi mulia atau hina karena siapa yang ia dekati dan ia temani, lho. Misal, ada orang, sebut saja si A. Si A berteman dekat dengan anak pejabat, maka si A ini menjadi mulia di pandangan orang lain sebab ia teman dekatnya anak pejabat.

Begitu juga dalam keseharian kita. Kalau kita berteman dengan orang baik, maka orang lain akan memandang kita sebagai “orang baik”. Maka, ayo sobat, cari kawan baik itu. Bahkan sob, berkawan dengan orang shalih dapat menuntun kita kepada keridhaan Allah Swt..

Bahaya berkawan dengan orang buruk

Ini ada pesan indah buat kita, sobat, dari Imam Abdullah Al-Haddad dalam syairnya,[2] tentang bahayanya kawan buruk. Iya, sobat tak salah dengar, ini nasihat buat kita,

وَالْـجَارُ وَالصَّحْبُ لَا تَنْسَ حُقُوقَهُمُ
وَاخْـتَرْ مُصَاحَبَةَ الْأَخْيَـارِ وَانْتَخِبِ
وَاحْذَرْ مُصَاحَبَةَ الْأَشْرَارِ وَالْـحُمَقَى
وَالْحَاسِدِينَ وَمَنْ يَلْوِي عَلَى الشَّغَبِ
Tunaikanlah hak temanmu, jika kau ingin dihargai juga.
Pandai-pandailah memilih kawan baik.
Hindarilah berteman dengan kawan yang suka berbuat buruk, hasut (iri dengki), dan selalu condong kepada kejahatan.

Syair terakhir nih, sob, moga menjadi pencerahan buat kita,

لَا تَصْحَبِ الْكَسْلَانَ فِي حَـالَاتِهِ
كَمْ صَالِحٍ بِفَسَـادِ آخَـرَ يَفْسُـدُ
عَدْوَى الْبَلِيدِ إِلَى الْجَلِيدِ سَرِيعَةٌ
كَالْجَمْرِ يُوضَعُ فِي الرَّمَادِ فَيَخْـمُدُ
Janganlah pernah kita berkawan dengan pemalas dalam setiap tingkah lakunya.
Sebab banyak orang baik menjadi rusak karena kerusakan temannya.
Karena, resiko penularan sifat orang yang buruk kepada orang baik itu sangatlah cepat.
Bagaikan bara api yang diletakkan di dalam abu, maka ia akan padam.
(bagai orang baik yang sering bergaul dengan orang buruk, maka kebaikannya akan padam).

Akhir kata

Setelah kita membaca dengan seksama nasihat para Habaib dan Ulama di atas, semoga menjadi pencerahaan buat diri kita, sobat, (khususnya bagi pembaca yang berlumur dosa ini), agar senantiasa berkawan dengan orang shalih. Dan tentunya kita tak mampu melaksanakan nasihat itu semua bila tanpa pertolongan Allah Swt.. Semoga kita selalu berada di bawah naungan hidayah, taufiq, dan rahmat Allah Swt.. Aamiin Ya Rabbal ‘Alamin...

Wallahu A’lam.....

[1] Kalimat الوَرِع dengan ra berharakat kasroh, sebagaimana dalam Syarh Ta’lim Muta’allim karangan Syeikh Ibrahim Bin Isma’il.
[2] Kitab Diwan Imam Al-Haddad, Bab Qofiyah Huruf Ba`, Qasidah ke-10, Hal 60-61 cet Darul Hawi Beirut.
Umar Abdul Aziz
Umar Abdul Aziz Hanya seorang Bloger biasa yang fakir ilmu. Alumni Ponpes Ma’had El-Wihdah, dan sekarang mengabdi di Ponpes Markaz Syariah

Posting Komentar untuk "Pintar Memilih Teman dalam Menuntut Ilmu, Harus!"

UmarHuseini
Ahlan Wa Sahlan! Selamat Datang di Blog Saya! Setelah membaca postingan saya, saya harap anda meninggalkan jejak dengan memberi komentar dan masukan. Syukran...
TUTUP