Siapa yang Pertama Mengucapkan: Amma Ba'du?
Fashlul Khithab sendiri bermakna: pemisah isi pembicaraan, sebab ia biasa didatangkan sebagai pemisah antara kalam muqaddimah dengan inti pembicaraan.
Sebagai contoh, dalam muqaddimah kitab tertulis: basmalah, hamdalah, sholawat dan salam kepada Nabi ﷺ, kemudian Amma Ba'du, baru setelah itu sang mu`allif kitab memulai inti dari tema kitabnya.
Fashlul Khithab sendiri salah satu sunnah Baginda Nabi Muhammad ﷺ di saat beliau memulai khutbahnya, atau surat-suratnya yang biasa beliau kirimkan kepada para Raja dan Pemimpin negeri di zamannya.
Diriwayatkan dari Sayyidina Zaid Bin Arqam Radhiyallahu 'anhu bahwa Baginda Nabi ﷺ suatu saat berkhutbah di hadapan para shahabat, lalu beliau mengucapkan, "Amma Ba'du." ~ [Sunan Abu Dawud, juz 5 hal 343, no. 4934].
Ada beberapa cara dalam mengucapkan Fashlul Khithab, di antaranya:
- Amma Ba'du (أما بعد)
- Wa Ba'du (وبعد)
- Ba'du (بعد)
Artinya: Para ulama telah meluaskan pendapat tentang siapa yang pertama kali mengucapkan Amma Ba'du. Di dalam persoalan ini ada lima pendapat:
- Sayyidina Dawud Alaihissalam. Ini adalah pendapat paling kuat.
- Qis Bin Saa'idah
- Sahbaan Bin Waa`il
- Ka'ab Bin Lu`ayy
- Ya'rab Bin Qahthaan
Pendapat yang menyebutkan Sayyidina Dawud menjadi pendapat terkuat, (pertama) sebab Allah Ta'ala firmankan dalam Kitab-Nya:
وَءَاتَيۡنَٰهُ ٱلۡحِكۡمَةَ وَفَصۡلَ ٱلۡخِطَابِ ٢٠
Kami berikan hikmah kepadanya serta kebijaksanaan dalam memutuskan perkara. [Shad: 20]
(Kedua) juga riwayat yang disebutkan oleh al-Hafizh Ibnu Hajar dalam kitabnya yang bernama Fat-hul Bari:
قال الحافظ ابنُ حجرٍ : «واختُلف في أولِ مَنْ قالها ، فقيل داودُ عليه السلام ، رواه الطّبَرانيُّ مرفوعا من حديثِ أبي موسى الأشعريِّ» . انتهى «فتح الباري» (5/520) .
Terdapat beberapa pendapat ulama tentang orang yang pertama kali mengucapkannya. Di antara pendapat tersebut menyebutkan Sayyidina Dawud 'Alaihissalam. Pendapat ini diriwayatkan oleh Imam ath-Thabarani secara marfu', dari Sayyidina Abu Musa al-Asy'ari Radhiyallahu 'anhu. ~ [Fathul Bari juz 5 hal 520].
Faidah
Disebutkan oleh al-Hafizh Ibnu Hajar dalam Fathul Bari:
قال الحافظ ابنُ حجرٍ : «ويُستفاد مِنْ هذه الأحاديثِ : أنَّ (أمَّا بعدُ) لا تَختصُّ بالخُطَبِ ، بل تُقال أيضا في صدور الرسائلِ والمصنَّفاتِ ، [إلى قوله : ] وقد كثُرَ استعمالُ المصنِّفين لها بلفظِ : وَبَعْدُ » . انتهى «فتح الباري» (5/521) .
Beberapa faidah yang kita petik dari berbagai hadits Amma Ba'du:
(Pertama) bahwa kata "Amma Ba'du" tidak terkhusus untuk khutbah saja, melainkan dianjurkan juga untuk ditulis pada permulaan surat dan karangan kitab.
(Kedua) bahwa banyak juga para mushannif (penulis buku) menulisnya dengan lafazh "Wa Ba'du". ~ [Fathul Bari juz 5 hal 521].
Wallahu A'lam Bish-Showab.
Faidah ini kami rangkum dari dars kitab Risalatul Mu'awanah bersama guru kami, Syaikh Ahmad Dzulfaqar Hafizhahullah Ta'ala.
Posting Komentar untuk "Siapa yang Pertama Mengucapkan: Amma Ba'du?"
Silakan berkomentar di sini setelah anda membaca postingan kami! Semoga bermanfaat!